Senin, 03 Oktober 2011

Acara Launching baiktobike.blogspot.com

Selamat datang dan terima kasih kepada saudara-saudariku yang ada di Cicalengka, Ciaheum, Majalengka, Stockhlom, Paris, London, Tokyo, New York, Cakoeng, Rawamangoen, dan sekitar-sekitarnya yang paling dekat dan jauh dari sekitar-sekitarnya untuk hadir di Acara supermegah sekaligus superbegah abad ini Launching baiktobike.blogspot.com. Inilah pembawa acara kita yang didatangkan khusus dari Planet Cakipuhemo, Davliaaaaaaaaan.

*Penonton tak tepuk tangan*

Davlian: “ Terima kasih sudah hadir di acara yang sungguh tidak bergengsi ini, karena di sini kita tidak perlu punya gengsi karena gengsi itu bikin lapar perut. Pada acara ini kami akan menampilkan arteis-arteis papan triplek, papan atas, dan papan tulis dari mancanegara yang telah diragukan kemampuannya untuk menghibur kita. Ada Beyonce Khodijah, Rihannangningningnangningnung, Lady Gagalmaninggagalmaning, Britney Spearingberdua, Keteik Peryh, Bruno Saturnus. Tidak ketinggalan juga, arteis negeri sendiri, yaitu Agnes Monicacamericaheihei, Afgantenggakjelekiya, Sherina Munafaskuadalahkamyuuu, dan el el al al dul dul.”

*Penonton Diam”

Davlian: “ Baiklah. Di acara spesial pakai kasih sayang kali ini, kami juga telah mengundang Bapak-Bapak Pejabat ternama. Ada Bapak Foke Bobo, Gubernur DKI Jakarta, yang telah membatalkan proyek monorail dan memiliki kumis imut nan menggemaskan yang menggelorakan rasa ingin mencubitmanjakan di seluruh tubuh beliau *ih uh ih gemeesszzzhhtt*. Selain itu, ada Bapak SesuatuBangetYak, Presiden kita, yang kebanyakan orang terkesan dengan pencitraannya melalui kata ‘Prihatin’. Namun, sayangnya, undangan kami tak berbalas seperti rasa cinta ini yang tak berjawab oleh dirinya. *galau*. Baiklah, di Acara Launching baiktobike.blogspot ini sudah pasti tujuan acara ini adalah untuk memberitahukan ke seluruh sudut, rusuk, dan sisi negeri  bahwa blog ini secara resmi sudah berjalan. Baiklah. Untuk lengkapnya, marilah kita sambut dan kita sambit dengan segepok uang 5M dan seberkas surat tanah, Sang Sepeda kitaaaaaa, Bikliaaaaaaaaan (baca: Baiklian *biar gaya enggres gituh loh*)”

*Penonton Bengong*

Biklian: “ Ssseellamaaat ddaataaannggg sssaudarraa-ssaaudariikuu. Kzzkzk kzkkzk. Saaayya seeenanng kkaliaaan suuddahh hhaddriirr diii siiini *sambil nunjuk ke dada*. Jadddii sayaaa adddalllah seppp sepp sppedaaa Tuaaan Daavvliaaan. Sssebeellumnyayaaa iiijiiiknkaun saayyah minnumm sebeeentaar karennna sayyya hausss akkaan kasssih sayyyang sehinnnggga sayyya bicaarrrannya seeepertti iniiiih. *gluk* *gluk* *gluk* Ehem Ehem Ehueeem. Tes Tes Tes. Sudah normal. Baiklah.

Saya Biklian (baca: Baiklian). Saya akan menemani Tuan saya, Davlian, untuk bersepeda sepanjang waktu. Tuan Davlian sebenarnya sudah merencanakan untuk bersepeda di jalanan ibukota yang keras ini (memang jalanannya keras sih ya) sejak sekian jutaan detik yang lalu yang telah berjalan dengan pelan namun pasti. *hitung deh* Jadi, beliau sudah ingin sekali bersepeda sejak hemmm... bulan September 2009. Saat itu, Tuan berjanji bersama seorang teman SMAnya untuk berkeliling Jakarta dengan sepeda melalui Note Facebook. Namun berkorban keterpasrahan Tuanku yang malang ini terhadap kenyataan, dia harus merelakan waktu berlalu dahulu dengan dirinya dibantingmanajakan dan dilemparimutkan oleh kenyataan untuk mencari berlembar-lembar uang. Hingga saat tibalah beliau bisa membei mahligai tubuh ini dengan uang hasil peras keringat, darah, tulang, dan dagingnya sendiri. Selama perputaran waktu yang fana itu juga, Tuan banyak mengamati dan merasakan melalui jalanan dan sosial media, sosok-sosok yang gencar menggaungkan untuk bersepeda.  Saya sangat senang sudah memiliki tuan seperti beliau. *Dalam Hati: “ Kenapa sih cowo pendek item jelek ini yang beli gue? Gak ada cowo laen apa ya?”*.

Di blog yang telah tuan buatkan untuk saya ini, saya akan mencurahkan segala sesuatu cerita baik selama saya menemani tuan saya bersepeda maupun selama saya tidak menemani tuan saya bersepeda. *hemmm, bingung ya? Sama.*. Lebih tepatnya kami akan sering melakukan brainstorming. Jadi, intinya saya sudah diperbudak oleh Tuan Davlian di negara yang katanya sudah bebas merdeka ini. Saya sudah menerima wejangan dari segala wejangan dari rekan sesama sepeda saya bahwasannya saya harus sudah siap diperlakukan secara tidak berperikesepedaan. Ini saya harus hadapi dalam hidup yang fana ini. Saya mohon kekuatan dari anda semua. Saya takkan bisa menjalaninya sendiri. Saya mohon. Saya mohon *nangis*”

*Penonton Pukpuk Biklian*

Biklian: “Terima kasih. Terima kasih. *Nyeka airmata* Saya akan tegar saudara-saudariku. Saya akan melewati kerasnya aspal jalanan Kayu Tinggi-Rawamangun dan lainnya. Kejamnya hantaman batu jalanan takkan mungkin bisa saya hindari. Sesaknya udara kendaraan harus saya hirup dengan sengit. Sakitnya segala caci-maki dan bunyi klakson dari bapak sopir angkot yang kadang tak berotak.*Yaaah, setiap hari irup polusi terus, bagaimana punya otak?*  Gesitnya kendaraan bermesin harus saya imbangi dengan kerampingan mahligai tubuh saya. Baunya keringat dan, maaf, kentut yang berkobar dari Tuan Davlian sepanjang jalan tak pelak saya hindari. Sungguh, sungguh berat hidup saya kelak. *air mata berkaca-kaca*

Izinkan saya mendeskripsikan who i am or who am i.*bingung* Saya berasal dari berbagai jenis partikel yang ada di dunia ini. Kebanyakan saya terdiri dari unsur besi yang mudah berkarat jika disenggol bacok oleh H2O. Oleh karena itu, mahligai tubuh saya dicat berwarna oranye. Ini bukan berarti saya adalah pendukung Persija, melainkan sudah dari sananya. Tapi yang pasti, saya terbuat dari cinta. *TSAAAH* Saya nemiliki keranjang yang berfungsi sebagai tempat meletakkan sesuatu seperti tas, handphone, laptop, emas, berlian, permata, surat rumah, surat bank beserta direkturnya. *urgh! Lebay.*. Saya juga memiliki sebuah boncengan di belakang yang berfungsi sebagai tempat duduk untuk kekasih Tuan saya nanti, bukan saat ini karena tuan saya sedang jomblo. Jadi, ayo kalian wanita-wanita cantik, kejarlah Tuan Davlian. Beliau orangnya tampan, baik, romantis, humoris, gagah perkasa, gak perlu obat kuat, gedong bo!, *iyuh*. Namun sayangnya, itu semua bohong. Ketipu nih yeee! Hanya satu kekhawatiran saya dengan fitur boncengan ini. Saya khawatir jika suatu malam Tuan sedang galau dan membawa saya dalam wahana kegalauannya di tempat gelap, secara manis manja sesosok kuntilanak atau pocong duduk manis menunggu jemputan di situ. *ihihihi*

Saya beroda dengan ukuran 26, bukan 38B, yang memiliki batasan berat maksimal hingga 70 kilogram. Jadi, untuk orang sejenis Pretty Asrama akan saya larang total untuk naik ke tubuh mahligai ini. Saya juga punya sejenis klakson yang berbunyi ‘Kring,kring,kring’ dimana saat dibahasakan akan berkata seperti ini. ‘WOOOI DEPAAAN GUE! MINGGIR LO! ATAU GAK, GUE TABRAK NIH, CYIN!’. Saya dilengkapi seperangkat alat pelindung ban di depan dan di belakang agar saat melewati genangan air, airnya tidak muncrat ke baju Tuan Davlian. Alat kelamin saya? Saya hermaprodit. Saya pikir penggambaran mahligai tubuh ini cukup demikian. Saya harap anda terpesona dengan keelokan saya. Terima kasih.” 
Davlian: ‘Yeah! Tepuk tangan dan kakinya manaaaaaaaaa?”

*Penonton Ngorok* 

Davlian: “Oooh ternyata tidur toh. Yasudah, bintang tamu yang sudah diundang ke acara kali ini tidak akan ditampilkan. Ini karena mereka memang diragukan kemampuannya. Selain itu, mereka hanyalah imitasi belaka. Terima kasih atas kehadiran kalian di sini. Rajin-rajinlah kalian menengok blog ini serajin kita membereskan tempat tidur setelah bangun tidur lalu mandi tidak lupa menggosok gigi kemudian tolong ibu membereskan tempat tidur. Sampai jumpa.”

Kamis, 22 September 2011